Pada hari akhir banyak sekali orang yang
mengalami krisis kasih. Banyak anak dibesarkan tanpa kasih danperhatian yang
cukup terutama dari ayah. Orangtua mungkin menyediakan materi maupun sarana
yang dibutuhkan si anak namun seorang anak bukan hanya membutuhkan kebutuhan
primer. Anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang yang tulus dari
orangtuanya.
Terlebih bila seorang anak bertumbuh dari
keluarga yang berantakan, korban perceraian, anak di luar nikah, anak yatim
piatu, dll. Anak-anak ini dapat bertumbuh dewasa dalam keadaan tanpa kasih dan
perhatian yang cukup hingga mereka menjadi pemberontak dalam kehidupan
sehari-hari.
Fungsi bapa/ayah dalam keluarga Kristen:
Sebagai Imam (Ayb 1:5) dalam keluarga di hadapan
Allah.
Sebagai Nabi (1 Ptr 2:9) yang menjadi
pemimpin/penentu arah.
Sebagai Raja (1 Ptr 2:9) yang memimpin keluarga
dalam otoritas Allah.
Tanda-tanda seseorang yang tidak mengalami kasih
bapa/ayah diantaranya:
Pemberontak
Merasa tertolak
Sulit percaya pada orang lain
Tidak mau menerima kasih dari orang lain
Sulit bergaul
Sering menjadi “trouble maker”/biang kerusuhan
Mudah tawar hati
Putus asa
Sulit mengasihi orang lain
Suka mengkritik
Tidak mau tunduk pada otoritas
Pesimis
Tidak percaya diri
Selalu merasa gagal
Frustasi
Ingin bunuh diri
Kasih Allah Bapa menutupi kasih bapa/ayah kita
yang tidak sempurna. Saat kita diselamatkan oleh penebusan Kristus, kita
menjadi anak-anak Allah (Gal 3:26, Yoh 1:12, Rm 8:14-15). Kita dapat melihat
menifestasi kasihNya melalui:
KasihNya yang penuh pengorbanan (Yoh 3:16, 1 Kor
14:1-7)
PengampunanNya (Mzm 103:8-9)
PenghiburanNya (2 Kor 1:3)
PembelaanNya (Yoh 15:1-8)
DidikanNya (Ibr 12:5-11)
NasihatNya (Mzm 73:24)
Mencukupi segala kebutuhan kita (Mzm 23)
Bagaimana kita dapat mengalami Kasih Bapa?
Akui kekecewaan maupun luka yang ada dalam hati
kita terhadap figur ayah atau bapak atau orangtua kita.
Menyadari bahwa Tuhan kita adalah kasih adanya
dan kasihNya jauh lebih besar dan sempurna.
Mengizinkan Roh Kudus bekerja dalam hati hingga
kasih Bapa itu dapat mengalir memenuhi bejana yang kosong dan mengalami kasih
Bapa Surgawi.
Hidup terus dalam pengenalan akan Bapa setiap
hari melalui doa dan perenungan Firman Tuhan.